Gus Muwafiq, Harlah NU di Purwakarta: Polisi Indonesia terkenal di dunia karena bisa menangkap 'Malaikat Jibril'
PurwakartaOnline.com - KH. Ahmad Muwafiq atau terkenal dengan nama Gus Muwafiq menjelaskan bahwa 'ngaji' Isra' Mi'raj itu lebih susah dibanding ngaji Maulid, karena tidak ada saksinya. Saksinya kejadian Isra' Mi'raj itu adalah Malaikat Jibril, tidak ada yang bisa ditanyai.
"Isra' Mi'raj itu tidak ada saksinya. Makanya ngaji Isra' Mi'raj itu kita harus hati-hati", terang KH. Ahmad Muwafiq.
Ada pula di Indonesia ini orang bernama Lia Eden, yang ngaku ketitisan 'malaikat jibril' sudah ditangkap polisi. Makanya Polisi Indosesia terkenal di dunia, karena bisa menangkap 'Malaikat Jibril'.
Gus Muwafiq, Tausiyah dalam acara Rajaban Akbar Purwakarta. Menjelaskan betapa 'Musykil'-nya memahami kejadian Isra' Mi'raj. |
"Isra' Mi'raj itu tidak ada saksinya. Makanya ngaji Isra' Mi'raj itu kita harus hati-hati", terang KH. Ahmad Muwafiq.
Ada pula di Indonesia ini orang bernama Lia Eden, yang ngaku ketitisan 'malaikat jibril' sudah ditangkap polisi. Makanya Polisi Indosesia terkenal di dunia, karena bisa menangkap 'Malaikat Jibril'.
"Makanya Polisi Indonesia terkenal se-dunia, karena bisa menangkap 'Malaikat Jibril'", kelakar Gus Muwafiq, disambut tawa hadirin.
Kejadian Isra' Mi'raj sungguh luar biasa, kejadian malam hari dan hanya dalam waktu satu malam. Dengan perjalanan yang luar biasa jauh, dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Dari Masjidil Aqsa ke Langit, lalu kembali lagi ke Masjidil Haram.
Saat Nabi Muhammad SAW ditantang untuk menjelaskan tentang pengetahuannya mengenai sejarah Nabi-Nabi terdahulu, Nabi SAW menemukan jawabannya saat Isra' Mi'raj. Di langit, Nabi SAW diberi informasi lengkap tentang Nabi Adam A.S., Nabi Ibrahim A.S., dan Nabi-Nabi lainnya.
Sehingga setelah kembali ke Makkah, Nabi bisa menjelaskan bahwa Ia merupakan penutup risalah terdahulu. 'Menutup' agama-agama sebelumnya, kaum Yahudi dan Nasrani.
Sehingga setelah kembali ke Makkah, Nabi bisa menjelaskan bahwa Ia merupakan penutup risalah terdahulu. 'Menutup' agama-agama sebelumnya, kaum Yahudi dan Nasrani.