“Sami'Allahu Liman Hamidah” BID'AH DAN SESAT
Kata Wahhabi “Sami'Allahu Liman Hamidah” BID'AH DAN SESAT? 🤔
Yazid Jawaz: Mana DALILNYA?😬
==========================
Dalam sebuah hadits sahih, al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Rifa’ah ibn Rafi’, bahwa ia berkata:
“Suatu hari kami shalat berjama’ah di belakang Rasulullah. Ketika Rasulullah mengangkat kepala dari ruku’, beliau membaca: “Sami’allahu Liman Hamidah”.
Tiba-tiba ada seseorang dari arah belakang berkata:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ
Setelah selesai shalat, Rasulullah bertanya: “Siapakah yang berbicara (mengatakan kalimat-kalimat itu)?”.
Orang yang yang dimaksud menjawab: “Aku Wahai Rasulullah”.
Lalu Rasulullah berkata:
رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلاَثِيْنَ مَلَكًا يَبْتَدِرُوْنَهَا أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلَ
“Aku melihat lebih dari tiga puluh Malaikat berlomba untuk menjadi yang pertama mencatatnya”.
Anda perhatikan kandungan hadits ini. Rasulullah tidak berkata kepada sahabatnya tersebut mengapa engkau membaca kalimat-kalimat yang tidak pernah saya ajarkan? Engkau telah sesat?!
Tidak, Rasulullah tidak berkata demikian. Sebaliknya beliau mengatakan bahwa bacaan tersebut diburu oleh para Malaikat untuk menjadi yang pertama yang mencatakannya.
Dasarnya, sahabat Rasulullah ini telah membuat bid’ah, karena ia merintis suatu bacaan yang tidak pernah ada sebelumnya, bahkan tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah.
Namun demikian itu adalah bid’ah hasanah, karena sesuai dengan kaedah-kaedah Syara’. Dan karena itulah al-Hafizh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari berkata:
واستدل به على جواز إحداث ذكر في الصلاة غير مأثور إذا كان لا يخالف المأثور. اهـ
“Diambil dalil dengan hadits ini atas kebolehan merintis bacaan dzikir di dalam shalat yang tidak ma’tsur, selama dzikir tersebut tidak menyalahi yang ma’tsur”.
#NahdliyinOnline #Aswajamuda
#CyberISLAM #Literasidakwah