Pusing Ditelepon Terus Oleh Agen Penjual Asuransi
Waspada Tawaran Asuransi Via Telepon |
Nasabah salah satu bank ternama ini, mesti merelakan uang tabungannya dipotong gara-gara terjebak penawaran asuransi via telepon. “Nyesel sekaligus marah. Sayang amarah saya gak bisa keluar,” ketus dia kepada Radar.
Dia menceritakan, persoalan ini terjadi pada sekitar 4 bulan lalu. Bermula saat menerima telepon dari seseorang yang mengaku sales atau pegawai sebuah perusahaan asuransi dan menawarkan programnya diimbuhi oleh janji hadiah dan bonus.
Diapun meminta konfirmasinya tentang persetujuan untuk wawancara. Semua pernyataannya melalui telepon itu akan direkam sebagai pengganti aplikasi persetujuan seorang nasabah. Premi asuransi itu nantinya akan dipotong secara otomatis dari rekening.
“Saya sebenarnya sudah mencoba menolak, kan mesti ada persetujuan dari istri dulu. Tapi si sales itu desak terus yang bikin saya tambah bingung,” kata dia.
Sebab sepengetahunnya, untuk sebuah penawaran dan perjanjian kepada konsumen terhadap produk asuransi, perusahaan dan nasabahnya harus berhadapan langsung. Kemudian, perjanjian atau perikatan asuransi tersebut harus ditandatangani ke dua belah pihak secara langsung.
Hingga akhirnya, ungkap dia, setelah peristiwa itu tabungan diapun benar-benar dipotong sebesar Rp200 ribu per bulan. Budi pun makin bingung karena polis atau bentuk fisik perjanjian tidak pernah dia dapatkan, termasuk dari pihak bank yang terkesan tidak mau bertanggungjawab.
“Yang membuat tambah kesal, pihak bank sendiri ogah ikut campur. Katanya mesti diurus sendiri ke pusat. Ini kan aneh, darimana perusahaan asuransi itu tahu nomer telepon, rekening dan pin tabungan saya. Jelas ini konspirasi,” tegasnya.
Belakangan diketahui, ternyata modus agen asuransi model ini sudah memakan korban beberapa temannya yang lain. Mereka harus pasrah ketika uangnya dipotong untuk premi asuransi, karena kalau keluar atau menarik diri, uang yang telah disetorkan akan hangus.
Karena itu, Budi menyarankan agar masyarakat waspada jika mendapatkan telepon serupa. Langkah terbaik adalah memutuskan sambungan telepon saat itu juga. “Jangan sampai apes seperti saya. Makanya saya ingin persoalan ini diketahui publik,” tandasnya. (*)
Sumber: Askrida
Search keyword: bisnis asuransi di masa pandemi,pentingnya asuransi di masa pandemi,perusahaan asuransi di masa pandemi,bisnis usaha asuransi di masa pandemi,peluang dan tantangan perusahaan asuransi di masa pandemi covid 19,kondisi bisnis asuransi di masa pandemi,perkembangan asuransi di masa pandemi,purwakarta online,dampak asuransi di masa pandemi covid-19,usaha asuransi di masa pandemi,peran asuransi di masa pandemi,purwakarta,asuransi syariah di masa pandemi,asuransi kesehatan di masa pandemi,peran asuransi syariah di masa pandemi covid 19,cara memilih asuransi jiwa yang tepat,bagaimana cara memilih produk asuransi yang tepat,apa bedanya asuransi jiwa dan kesehatan,apa saja yang dicover perusahaan asuransi,pertanyaan tentang asuransi,asuransi yang aman,asuransi jumlah,asuransi kesehatan,biaya asuransi jiwa,asuransi jiwa terbaik,asuransi kesehatan prudential,asuransi jiwa prudential,asuransi prudential,macam macam asuransi,proses menjadi anggota asuransi,penawaran asuransi mandiri lewat telepon,persetujuan asuransi lewat telepon,cara membatalkan asuransi lewat telepon,penawaran asuransi bca via telepon,asuransi ciputra gratis penipuan,asuransi bni life penipu,nomor telepon telemarketing bni,penipuan berkedok asuransi,