Sejarah Peringatan Hari Korps Wanita Angkatan Laut Pada 5 Januari
Korps Wanita Angkatan Laut KOWAL |
Purwakarta Online - Hari Korps Wanita Angkatan Laut diperingati setiap tanggal 5 Januari. Terbentuknya organisasi ini dipelopori oleh Komodor Yos Sudarso, sedangkan yang merealisasikannya adalah Panglima TNI Laksamana Muda TNI RE Martadinata melalui surat keputusan Menteri/Pangal No. 5401.24 tanggal 26 Juni 1962 tentang pembentukan KOWAL.
Tahun ini, Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) berusia 57 tahun. KOWAL mempunyai perjalanan panjang hingga bisa terbentuk dan diperingati setiap tahun. Kita sudah merangkum informasi mengenai Hari Korps Wanita Angkatan Laut. Untuk mengetahuinya, simak uraian berikut ini.
Mengutip situs Kementerian Pertahanan (Kemhan), Hari Korps Wanita Angkatan Laut bermula dari tahun 1963. Saat itu, pada 1 Mei 1963 dilakukan upacara penaikan bendera Merah Putih juga penurunan bendera PBB di Hollandia atau Jayapura.
Setelah upacara selesai, dilakukan pula serah terima kekuasaan Irian Barat dari Otoritas Pemerintah Peralihan PBB (UNTEA/United Nations Temporary Executive Authority) kepada pemerintah Indonesia. Ini tombak utama lahirnya Hari Korps Wanita Angkatan Laut.
Dengan diserahkannya Irian Barat, formasi wilayah NKRI sudah lengkap dan sesuai dengan hasil Konferensi Pers Meja Bundar tahun 1949. Kala itu, Irian Barat merupakan wilayah penugasan pertama bagi Korps Wanita TNI AL. Angkatan pertama saat itu adalah I Dra. Lousie Elisabeth Coldenhoff yang saat itu berpangkat Letnan (W).
Letnan Lousie merupakan salah satu dari 11 Perwira Intu Kowal yang dilantik oleh Menteri/KSAL Laksamana R.E. Martadinata di lapangan apel MBAL Jl. Gunung Sahari 67, Jakarta Pusat. Letnan Lousie kemudian ditempatkan di sekolah supply Angkatan Laut (SSAL) Surabaya. Tak lama, Letnan Louise bersama Perwira Inti Kowal lainnya menerima tugas ke Irian Barat.
Letnan Lousie merupakan salah satu dari 12 Perwira Inti Kowal yang mendapat tugas kehormatan sebagai anggota pengibar bendera Merah Putih di Irian Barat. Tak lama dari situ, dia dan 11 rekannya dilantik sebagai Perwira Kowal Angkatan I dan menjadi Perwira inti Kowal pada 5 Januari 1963. Inilah awal mula terbentuknya sejarah Hari Korps Wanita Angkatan Laut.
Selama berada di Merauke, mereka berlatih berdiri dan baris berbaris. Setelah melewati pelatihan, dia dan ke-11 rekannya langsung diberangkatkan ke Hollandia dan menerima perintah untuk mengibarkan bendera Merah Putih saat upacara serah terima Irian Barat dari UNTEA.
Mendekati upacara, dia dan rekannya justru melakukan orientasi lapangan dan membersihkan pecahan botol yang berserakan di lapangan upacara. Di sini pula dilakukan pembagian personel pengibar bendera.
Saat pembagian personel, terdapat 2 peran yang dijalankan oleh peserta. Peran itu yakni sebagai personel utama dan personel cadangan. Saat itu, Letnan Lousie ditunjuk sebagai personel cadangan dan Letnan An Go Lian Lie sebagai personel utamanya. Mereka pun dilatih terkait menurunkan dan menaikkan bendera.
Secara mendadak, Letnan Lousie ditunjuk sebagai pengibar bendera. Pada hari H, tiga bendera harus dikibarkan olehnya. Ketiga itu yakni bendera PBB, bendera Belanda dan bendera Indonesia. Letnan Lousie mengibarkan bendera Merah Putih saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan.
Tak cuma itu, Letnan Lousie juga diminta menurunkan ketiga bendera tersebut. Berikut urutannya:
Hal ini sebagai bentuk penghormatan bangsa Indonesia kepada Belanda yang sudah menyerahkan Irian Barat kepada PBB dan PBB kembali menyerahkannya kepada Indonesia. Setelah upacara selesai, keesokan harinya presiden Soekarno berpidato di hadapan masyarakat Irian Barat.
*Sumber artikel detiknews, "Hari Korps Wanita Angkatan Laut 5 Januari, Ini Sejarahnya"
Tahun ini, Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL) berusia 57 tahun. KOWAL mempunyai perjalanan panjang hingga bisa terbentuk dan diperingati setiap tahun. Kita sudah merangkum informasi mengenai Hari Korps Wanita Angkatan Laut. Untuk mengetahuinya, simak uraian berikut ini.
Mengutip situs Kementerian Pertahanan (Kemhan), Hari Korps Wanita Angkatan Laut bermula dari tahun 1963. Saat itu, pada 1 Mei 1963 dilakukan upacara penaikan bendera Merah Putih juga penurunan bendera PBB di Hollandia atau Jayapura.
Setelah upacara selesai, dilakukan pula serah terima kekuasaan Irian Barat dari Otoritas Pemerintah Peralihan PBB (UNTEA/United Nations Temporary Executive Authority) kepada pemerintah Indonesia. Ini tombak utama lahirnya Hari Korps Wanita Angkatan Laut.
Dengan diserahkannya Irian Barat, formasi wilayah NKRI sudah lengkap dan sesuai dengan hasil Konferensi Pers Meja Bundar tahun 1949. Kala itu, Irian Barat merupakan wilayah penugasan pertama bagi Korps Wanita TNI AL. Angkatan pertama saat itu adalah I Dra. Lousie Elisabeth Coldenhoff yang saat itu berpangkat Letnan (W).
Letnan Lousie merupakan salah satu dari 11 Perwira Intu Kowal yang dilantik oleh Menteri/KSAL Laksamana R.E. Martadinata di lapangan apel MBAL Jl. Gunung Sahari 67, Jakarta Pusat. Letnan Lousie kemudian ditempatkan di sekolah supply Angkatan Laut (SSAL) Surabaya. Tak lama, Letnan Louise bersama Perwira Inti Kowal lainnya menerima tugas ke Irian Barat.
Letnan Lousie merupakan salah satu dari 12 Perwira Inti Kowal yang mendapat tugas kehormatan sebagai anggota pengibar bendera Merah Putih di Irian Barat. Tak lama dari situ, dia dan 11 rekannya dilantik sebagai Perwira Kowal Angkatan I dan menjadi Perwira inti Kowal pada 5 Januari 1963. Inilah awal mula terbentuknya sejarah Hari Korps Wanita Angkatan Laut.
Hari Korps Wanita Angkatan Laut: Perjalanan Letnan Lousie Dalam Mengemban Tugas
Korps Wanita Angkatan Laut KOWAL |
Masih mengutip situs Kemhan, Hari Korps Wanita Angkatan Laut tak lepas dari peran Letnan Lousie. Setelah dilantik dan ditugasi ke Irian Barat, dia dan ke-11 rekannya berangkat ke Irian Barat menggunakan pesawat. Sayang, kala itu pesawat yang ia gunakan tidak langsung mendarat di Hollandria. Pesawat terlebih dulu singgah di Merauke.
Selama berada di Merauke, mereka berlatih berdiri dan baris berbaris. Setelah melewati pelatihan, dia dan ke-11 rekannya langsung diberangkatkan ke Hollandia dan menerima perintah untuk mengibarkan bendera Merah Putih saat upacara serah terima Irian Barat dari UNTEA.
Mendekati upacara, dia dan rekannya justru melakukan orientasi lapangan dan membersihkan pecahan botol yang berserakan di lapangan upacara. Di sini pula dilakukan pembagian personel pengibar bendera.
Saat pembagian personel, terdapat 2 peran yang dijalankan oleh peserta. Peran itu yakni sebagai personel utama dan personel cadangan. Saat itu, Letnan Lousie ditunjuk sebagai personel cadangan dan Letnan An Go Lian Lie sebagai personel utamanya. Mereka pun dilatih terkait menurunkan dan menaikkan bendera.
Hari Korps Wanita Angkatan Laut: Letnan Lousie Diminta Menghadap Presiden Soekarno
Hari Korps Wanita Angkatan Laut yang jatuh pada 5 Januari tak lepas dari peran Letnan Lousie. Saat mendekati hari pengibaran bendera Merah Putih yang jatuh pada 5 Januari 1963, tepat pukul 24.00 WIB Letnan Lousie harus menghadap Presiden Ir. Soekarno. Hal ini disampaikan oleh Kolonel Angkatan Darat.Secara mendadak, Letnan Lousie ditunjuk sebagai pengibar bendera. Pada hari H, tiga bendera harus dikibarkan olehnya. Ketiga itu yakni bendera PBB, bendera Belanda dan bendera Indonesia. Letnan Lousie mengibarkan bendera Merah Putih saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan.
Tak cuma itu, Letnan Lousie juga diminta menurunkan ketiga bendera tersebut. Berikut urutannya:
- Bendera PBB
- Bendera Belanda
- Bendera Indonesia
Hal ini sebagai bentuk penghormatan bangsa Indonesia kepada Belanda yang sudah menyerahkan Irian Barat kepada PBB dan PBB kembali menyerahkannya kepada Indonesia. Setelah upacara selesai, keesokan harinya presiden Soekarno berpidato di hadapan masyarakat Irian Barat.
Hari Korps Wanita Angkatan Laut: Kowal Terus Berkembang
Korps Wanita Angkatan Laut KOWAL |
Merujuk situs Pemkab Kabupaten Buleleng, sejak terbentuknya Hari Korps Wanita Angkatan Laut, organisasi ini terus berkembang dari waktu ke waktu. Kowal nyaris berkembang sesuai dengan dinamika perjalanan sejarah dan perkembangan organisasi Angkatan Laut.
Sebelum terbentuknya Hari Korps Wanita Angkatan Laut, Kowal merupakan organisasi Korps yang berdiri sendiri. Sebutan Korps di lingkungan Kowal diartikan sebagai pengelompokan administratif, bukan kecabangan seperti pada awal pembentukannya.
Seiring dengan semangat emansipasi dan kemitrasejajaran dengan pria, pembinaan profesi anggota Kowal dilakukan sesuai dengan ketentuan prajuritt TNI AL. Namun, pembinaan kodrat kewanitaan masih tetap berada di bawah pembinaan khusus KOWAL.
Seiring dengan semangat emansipasi dan kemitrasejajaran dengan pria, pembinaan profesi anggota Kowal dilakukan sesuai dengan ketentuan prajuritt TNI AL. Namun, pembinaan kodrat kewanitaan masih tetap berada di bawah pembinaan khusus KOWAL.
*Sumber artikel detiknews, "Hari Korps Wanita Angkatan Laut 5 Januari, Ini Sejarahnya"