Ustad Ahmad Hidayat: Kader NU Harus Berperan Aktif di Tengah Masyarakat
Ustad Ahmad Hidayat (kiri) bersama Ustad Ahmad Ijudin |
Peran aktif para Kader NU akan membawa dampak positif, karena menurutnya selama ini Nahdlatul Ulama senantiasa menanamkan sikap nasionalisme kepada para generasi mudanya.
"Para Kader NU harus masuk dalam berbagai bidang. Karena pembangunan dalam berbagai level (pemerintahan maupun kemasyarakatan) dibutuhkan kompetensi sekaligus rasa cinta terhadap negara (Nasionalisme), dan itu dimiliki oleh para kader NU," terang Ustad Ahmad Hidayat.
Disampaikan Ustad Ahmad Hidayat di Pondok Pesantren Al-Mukhtar, pimpinan Ustad Dede Barong, di Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta, Sabtu (12/2/2022).
"Dari tingkat RT sampai Nasional, kita harus ambil peran," lanjut Ustad Ahmad Hidayat.
Menanggapi perkembangan masyarakat, Ustad Ahmad Hidayat pun sangat menyayangkan jika posisi-posisi penting diisi oleh pribadi yang memiliki pemikiran yang tidak sejalan dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Termasuk mulai tumbuhnya benih-benih radikalisme yang konon telah memasuki lembaga pendidikan mulai dari tingkat PAUD. Bahkan di lembaga pemerintahan sekalipun tak jarang sikap intoleransi mengemuka.
MDS Rijalul Ansor sendiri merupakan Lembaga semi Otonom dibawah naungan Gerakan Pemuda (GP) Ansor, masih dalam lingkup organisasi Nahdlatul Ulama.
***
Senada dengan pernyataan Ustad Ahmad Hidayat, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A., mengemukakan hal yang sama.
Sebagaimana dikutip dari media NusaKini (27/2/2019), pidato Kyai Said di Gelora Bung Karno, dalam acara Peringatan Hari Lahir Muslimat NU pun mendorong para kader NU untuk berperan di tengah-tengah masyarakat.
"Agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran syuhudan diniyan, peran agama. Harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, menteri agama harus dari NU, kalau dipegang selain NU salah semua," ujar Said Aqil disambut tepuk tangan muslimat NU yang hadir, di GBK, Jakarta, Minggu (27/1/2019).
Kyai Said mengatakan selama ini kader NU memang telah berperan banyak di tengah masyarakat. Namun ada satu peran yang belum dilakukan, yakni syuhudan syiayah atau peran politik.
“Peran ekonomi, peran kesejahteraan, peran kesehatan, peran sosial, peran kemasyarakatan. Muslimat sudah berperan. Koperasi-koperasi, bisnis perdagangan, yang belum satu, syuhudan syiayah, peran politik. Maka tahun 2019 harus menang. Supaya NU berperan syuhudan syiayah," tuturnya.
Seperti yang diketahui, Harlah ke-73 Muslimat NU ini dihadiri Presiden Jokowi dan isterinya, Iriana. Selain itu, sejumlah pejabat, seperti Ketua PP Muslimat NU sekaligus Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa, Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, serta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga turut hadir. (*)