Fisura Ani Adalah... Penjelasan Lengkap Mengenai Fisura Ani!
Purwakarta Online - Fisura Ani bukanlah nama orang, apalagi nama seorang gadis yang cantik. Fisura Ani adalah nama 'penyakit', berdasarkan alodokter, Fisura Ani adalah luka atau robekan di anus.
Adanya kondisi fisura Ani atau robekan di anus ini disebakan oleh karena adanya cedera pada anus itu sendiri. Bisa karena diare atau sembelit.
Tanda bahwa kita mengalami fisura Ani adalah adanya rasa nyeri yang tajam di bagian anus, bahkan berdarah saat buang air besar (BAB).
Masih menurut alodokter, fisura Ani bisa sembuh dengan sendirinya, dalam waktu beberapa hari atau beberapa Minggu.
Untuk pencegahan, atau penanganan mandiri bisa dilakukan dengan cara konsumsi banyak-banyak makanan berserat.
Jika dengan cara diatas tidak berhasil, sebaiknya diperiksa ke dokter.
Fisura Ani bukan Wasir atau Hemoroid
Sebagaimana dijelaskan diatas, gejala fisura Ani adalah mengeluarkan darah saat BAB. Oleh karena itu, fisura Ani mirip dengan wasir atau Hemoroid.
Tetapi fisura ani dengan wasir adalah kondisi yang berbeda. Berbeda dengan fisura Ani, wasir terjadi saat pembuluh darah Vena di anus mengalami pembengkakan, sehingga membentuk benjolan.
Apa penyebab fisura Ani?
Fisura Ani seringkali disebabkan oleh karena cedera pada anus. Cedera yang dimaksud bisa terjadi karena konstipasi (sembelit), akibat tinja yang berukuran besar dan bertekstur keras.
Anus sendiri sebetulnya merupakan bagian dari usus besar, tepatnya usus besar bagian akhir.
Tinja yang besar dan keras bisa menyebabkan dinding anus terluka. Kemudian menyebabkan rasa nyeri di anus, ketegangan otot anus hingga pendarahan pada anus.
Meskipun bisa terjadi kepada siapa saja, namun fisura Ani serng terjadi pada bayi dan remaja.
Kondisi yang Beresiko Fisura Ani
Ada sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fisura ani, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Sembelit (konstipasi)
- Diare kronis
- Baru saja melahirkan
- Melakukan hubungan seksual secara anal, maupun menjadi korban sodomi
- Menjalani prosedur dengan alat yang dimasukkan melalui anus, seperti kolonoskopi
- Sedang atau pernah mengalami radang usus, herpes simplex, atau kanker kolorektal
Gejala Fisura Ani
Saat mengalami fisura ani, luka robek yang terjadi pada anus akan menyebabkan timbulnya gejala berupa:
- Nyeri anus yang terasa tajam saat buang air besar (BAB)
- BAB berdarah
- Rasa terbakar dan gatal pada anus
- Keluarnya cairan berbau busuk dari anus
- Pada bayi dan anak-anak, fisura ani bisa menyebabkan mereka sulit BAB atau tampak rewel dan kesakitan setiap kali ingin BAB.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami keluhan dan gejala yang disebutkan di atas, terutama jika pernah mengalami fisura ani sebelumnya, karena kondisi ini mungkin kambuh kembali.
Segera ke dokter jika Anda merasakan nyeri dan sakit pada anus disertai dengan BAB berdarah dalam jumlah yang banyak.
Anda juga perlu melakukan pemeriksaan ke dokter jika memiliki penyakit atau kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya fisura ani, seperti radang usus atau kanker kolorektal.
Video penjelasan Dokter Eko mengenai fisura Ani
Pencegahan Fisura Ani
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya fisura ani, yaitu:
- Menjaga kebersihan alat kelamin, anus, dan area di sekitarnya
- Tidak melakukan seks anal
- Mengonsumsi makanan yang berserat tinggi
- Memperbanyak konsumsi air putih
- Tidak menunda-nunda BAB
- Berolahraga teratur, seperti jalan kaki atau lari minimal 2,5 jam per minggu
- Mengganti popok bayi secara berkala, untuk mencegah iritasi dan luka pada anus bayi
- Melakukan pengobatan dan kontrol berkala ke dokter bila menderita penyakit yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fistula ani
- Tidak mengonsumsi obat sembarangan, terutama yang mengandung codein, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya sembelit yang dapat memicu fisura ani.
Itulah penjelasan lengkap mengenai fisura Ani, semoga bermanfaat!