Menpan-RB: magang ASN Papua tak cuma teori tapi praktik langsung!
Menpan RB, Azwar Anas |
"Mereka nanti punya pengalaman cepat, ketemu LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa), bagaimana pengadaan barang dan jasa, mereka dapat sumber-sumber primer, langsung belajar ke Bandung (untuk belajar) digitalisasi, mereka belajar ke Banyuwangi (soal) pelayanan publik, ke Malang dan lainnya jadi mereka belajar langsung sehingga tidak lagi teori tapi langsung lihat pelayanan publik di lapangan," kata Azwar Anas dalam keterangan kepada wartawan di istana wakil presiden Jakarta, Rabu.
Azwar Anas menyampaikan hal tersebut seusai menghadiri "Presidential Lecture" oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin kepada 42 orang peserta "Piloting Program Magang" bagi ASN provinsi Papua.
"Targetnya begitu ada DOB (Daerah Otonom Baru) mereka bisa langsung 'in-charge' di sana," ungkap Azwar.
Diketahui ada tiga DOB di Papua yaitu Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan yang masing-masing telah memiliki penjabat (Pj) gubernur.
Namun Azwar tidak menjelaskan, ke mana para ASN muda itu akan ditempatkan setelah mengikuti program magang.
"Ini kan ada Papua, Papua Barat dan daerah otonom baru, targetnya juga sama, sistemnya juga sama, ini kan dalam rangka percepatan, karena kalau prosesnya biasa, tidak dijembatani tidak bisa ke BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), bagaimana inspektorat bekerja, bagaimana secara digital melayani masyarakat, mungkin mereka bisa langsung minta aplikasi daerah yang menurut mereka bagus, tidak perlu membuat lagi sehingga tinggal ATM, amati, tiru, modifikasi," jelas Azwar.
Azwar menyebut target utama dari program magang tersebut adalah agar ASN muda Papua dapat memiliki pola pikir pelayanan publik.
"Targetnya tentu pertama pelayanan, karena modal pelayanan penting dari ASN adalah 'passion' untuk melayani. Pelayanan di beberapa daerah sudah bisa dijadikan contoh, Malang misalnya kemudian ada Banyuwangi, Bandung, Tangerang, dan mereka punya diferensiasi yang beda satu kabupaten dengan yang lain," ungkap Azwar.
Azwar pun optimis meski program magang hanya berlangsung 6 pekan, namun para peserta dapat mengambil praktik-praktik baik dari tempat magang untuk diterapkan di Papua.
"Bukan soal waktunya (yang singkat) tapi sistemnya, mereka bisa lihat praktiknya, mereka bukan kosong punya pengalaman sebelumnya jadi tinggal 'best practice-nya' seperti apa," tambah Azwar.
Program magang tersebut didesain oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai tindak lanjut Inpres No 9 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraaan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Kegiatan magang ASN Papua berlangsung pada 7 November hingga 21 Desember 2022 dan diikuti oleh peserta yang merupakan ASN potensial dari 18 Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Provinsi Papua, dengan rincian 33 Orang Asli Papua (OAP) dan 9 non-OAP.
Kompetensi utama yang ingin dibangun dalam kegiatan tersebut adalah (1) perencanaan pembangunan daerah, (2) pengelolaan keuangan daerah, (3) pengadaan barang dan jasa pemerintah dan (4) akuntabilitas dan sistem pengendalian intern pemerintah.
Setelah mendapat pembekalan di LAN, para peserta selanjutnya melakukan magang di sejumlah kementerian dan pemerintah daerah yaitu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Kementerian Keuangan, LKPP dan BPKP, pemerintah provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, kota Malang, kota Tangerang, kota Surabaya dan kabupaten Banyuwangi.***