Rizki Pohan Pemuda Medan Gagal Jadi Tentara karena Tak Punya Uang Sogokan
Rizki Pohan gagal jadi tentara |
Rizki Pohan memulai perjalanannya dalam seleksi tentara pada tahun 2015. Dengan tekad yang kuat, ia mempersiapkan dirinya secara fisik, mental, dan pengetahuan untuk memenuhi syarat-syarat menjadi tentara di Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, setelah beberapa kali mencoba, ia selalu gagal dan mendapati bahwa kuotanya sudah penuh.
Dalam video yang diunggahnya, Rizki Pohan menceritakan upayanya untuk mencari jalan agar bisa lolos seleksi. Ia mendapatkan informasi dari seorang perwira bahwa untuk bisa menjadi tentara, selain memiliki kondisi fisik yang baik, juga perlu memiliki "orang dalam" atau bisa juga dengan menyiapkan uang sogokan. Rizki Pohan pun mencoba dengan menyiapkan uang, namun tetap gagal.
Kendati telah menyiapkan surat rekomendasi dari dokter yang menyatakan bahwa kondisi jasmani dan kesehatannya baik, serta telah memenuhi seluruh syarat seleksi, Rizki Pohan tetap tidak lolos. Alasan yang diberikan adalah bahwa kuota sudah penuh.
Rizki Pohan mengaku telah mencari bantuan ke berbagai pihak, termasuk perwira, wartawan, dan pengamat militer. Namun, ia tidak mendapatkan jawaban yang memadai. Akhirnya, ia bertemu dengan seorang perwira yang memberikan pengakuan mengejutkan. Perwira tersebut menyatakan bahwa seleksi hanyalah formalitas, dan sebenarnya keputusan sudah ada sebelum seleksi dilakukan.
Pada akhirnya, Rizki Pohan merasa terjebak dalam utang, bahkan rumah neneknya pun tergadai. Ia mengungkapkan bahwa ia sudah menyerah dan bertanya-tanya bagaimana kondisi pertahanan negara jika tentara yang masuk memiliki kualitas seperti itu.
Video Rizki Pohan pun mencuat dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Beberapa pihak memberikan dukungan, sementara yang lain menunjukkan kekhawatiran atas kondisi pertahanan negara jika seleksi tentara benar-benar seperti yang diungkapkan Rizki Pohan.
Menariknya, cerita Rizki Pohan juga diangkat oleh Youtuber Guru Gembul dalam salah satu episode channelnya. Guru Gembul memberikan tanggapan terhadap pernyataan Rizki Pohan dan menjelaskan bahwa ini sebenarnya adalah suatu masalah yang telah lama terjadi di Indonesia.
Dalam tanggapannya, Guru Gembul juga menyebutkan bahwa Rizki Pohan mengalami ancaman karena keputusannya memviralkan ceritanya. Ancaman tersebut, menurut Guru Gembul, semakin menguatkan dugaan bahwa masalah ini bukan hanya sekadar pernyataan sepihak.
Namun, Guru Gembul juga mengingatkan bahwa ini hanyalah satu sisi cerita dan bahwa kebenaran pernyataan Rizki Pohan masih perlu dipastikan. Namun, melalui ceritanya, Rizki Pohan berharap agar ada perubahan dan keadilan dalam proses seleksi tentara di Indonesia.
Sejauh ini, kisah Rizki Pohan menjadi cerminan atas tantangan dan masalah dalam sistem seleksi tentara di Indonesia. Harapannya, pemerintah dan institusi terkait dapat melakukan evaluasi mendalam agar proses seleksi menjadi lebih transparan, adil, dan dapat mencegah praktik-praktik yang merugikan calon tentara sejati Indonesia.***