Solihin GP, Mantan Gubernur Jabar dan Pahlawan Lingkungan, Tutup Usia
Solihin GP Wafat |
Solihin GP, yang akrab disapa Mang Ihin, meninggalkan jejak perjuangan dan dedikasi yang tak terlupakan, terutama dalam bidang lingkungan dan krisis pangan.
Lahir pada 21 Juli 1926, Solihin GP memulai karier militernya ketika terlibat dalam masa revolusi sebagai komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Kabupaten Bogor.
Lahir pada 21 Juli 1926, Solihin GP memulai karier militernya ketika terlibat dalam masa revolusi sebagai komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Kabupaten Bogor.
Pada kemudian hari, beliau bergabung dengan Divisi Siliwangi, memperkuat reputasinya sebagai seorang pejuang yang berdedikasi.
Salah satu momen puncak dalam perjalanan kariernya adalah ketika Solihin GP berhasil mengatasi krisis pangan di Indramayu dengan memasyarakatkan padi yang dikenal sebagai gogo rancah.
Salah satu momen puncak dalam perjalanan kariernya adalah ketika Solihin GP berhasil mengatasi krisis pangan di Indramayu dengan memasyarakatkan padi yang dikenal sebagai gogo rancah.
Tindakan tersebut mencerminkan kepemimpinan yang berpihak pada kepentingan rakyat dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya di dunia militer, Solihin GP juga dikenal sebagai sesepuh Jawa Barat dan Siliwangi.
Tak hanya di dunia militer, Solihin GP juga dikenal sebagai sesepuh Jawa Barat dan Siliwangi.
Ia adalah pejuang lingkungan yang gigih dan mendirikan Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS), sebuah organisasi yang turut berkontribusi dalam pelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan.
Informasi mengenai wafatnya Solihin GP dibenarkan oleh juru bicara keluarga, Taufan Suranto, yang juga merupakan Kabid Infokom DPKLTS.
Informasi mengenai wafatnya Solihin GP dibenarkan oleh juru bicara keluarga, Taufan Suranto, yang juga merupakan Kabid Infokom DPKLTS.
Dalam keterangannya, Taufan menyampaikan, "Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Letnan Jenderal TNI Purn. H. Solihin GP (Mang Ihin) sesepuh Jawa Barat dan Siliwangi, pejuang lingkungan dan pendiri Dewan Pemerhati Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) pada usia 97 tahun pada hari Selasa, 5 Maret 2024 pukul 03.09 WIB di RS Advent Bandung. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkannya diberikan ketabahan, aamiin YRA."
Rencananya, jenazah almarhum akan dibawa ke rumah keluarga di Jalan Cisitu Indah, Dago, Bandung pada pukul 07.00-09.00 WIB.
Rencananya, jenazah almarhum akan dibawa ke rumah keluarga di Jalan Cisitu Indah, Dago, Bandung pada pukul 07.00-09.00 WIB.
Setelah itu, prosesi pemakaman akan dilanjutkan di Mako II Kodam III Siliwangi di Jalan Sumbawa Nomor 22 Bandung sekitar pukul 09.30 hingga 12.30 WIB, sebelum akhirnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra sekitar pukul 13.30 WIB.
Seluruh masyarakat diimbau untuk mendoakan kepergian almarhum dan memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkannya.***