Aplikasi eHDW Kemendesa: Inovasi Digital untuk Percepatan Penurunan Stunting di Desa
eHDW Kemendesa |
Latar Belakang dan Tujuan
Penanganan stunting telah menjadi prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan dilanjutkan dalam RPJMN 2020-2024. Target nasional adalah menurunkan prevalensi stunting dari 24,4% pada 2021 menjadi 14% pada 2024. Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting mengharuskan penyesuaian dalam aplikasi eHDW, termasuk penambahan kelompok sasaran layanan baru seperti remaja puteri, calon pengantin, dan pasangan usia subur, serta penyesuaian kembali lingkup layanan bagi anak usia 24-59 bulan.Pengembangan Aplikasi eHDW 2.0
Kondisi ini mendorong pengembangan aplikasi eHDW berbasis Android dan Website versi 2.0. Pengembangan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam input data dan pelaporan guna meningkatkan konvergensi penurunan stunting di desa. Aplikasi eHDW 2.0 diharapkan dapat memfasilitasi KPM dalam advokasi konvergensi pencegahan stunting dan membantu masyarakat serta Pemerintah Desa mengidentifikasi permasalahan stunting di wilayah mereka.Manfaat dan Fitur Aplikasi eHDW 2.0
Aplikasi eHDW 2.0 terdiri dari dua platform, yaitu platform mobile dan website. Platform mobile berbasis OS Android digunakan oleh KPM di tingkat dusun untuk pengumpulan data, pemantauan, pencatatan, dan pelaporan. Sementara platform website digunakan oleh pemangku kepentingan di Pusat dan Daerah (termasuk Pemerintah Desa) untuk mendukung keterpaduan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program konvergensi stunting di desa.Platform mobile membantu KPM dalam memfasilitasi konvergensi pencegahan stunting di desa, terutama pada sasaran rumah tangga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Sedangkan platform website memungkinkan pengelolaan data dan pengolahan hasil input data menjadi laporan, fitur yang tidak terdapat pada platform mobile untuk menjaga kinerja sistem tetap optimal.
Penyesuaian dan Keunggulan Aplikasi
Pengembangan eHDW 2.0 juga mempertimbangkan kendala teknis yang sering dihadapi KPM, seperti gangguan sinyal saat pendataan dan respon penyampaian informasi yang lambat. Aplikasi ini juga mengatasi masalah data ganda dan menyediakan fasilitas input data hibrid melalui platform web dan mobile. Data yang diinput melalui platform mobile akan otomatis tampil di platform web setelah terkirim ke server, demikian pula sebaliknya.Fitur login pada aplikasi eHDW diakses melalui menu utama eHDW Tools atau melalui alamat https://dashboard-ehdw.kemendesa.go.id/webtools. Fitur ini penting untuk memastikan keamanan dan validitas data yang diinput.
Dengan hadirnya aplikasi eHDW 2.0, diharapkan penanganan stunting di Indonesia dapat lebih efektif dan efisien. Aplikasi ini memberikan ruang lebih bagi KPM dalam melakukan advokasi, identifikasi permasalahan, serta penyusunan program pencegahan stunting di desa. Selain itu, aplikasi ini juga mendukung proses monitoring dan evaluasi di tingkat Pusat dan Daerah, sehingga kebijakan program/kegiatan pencegahan stunting dapat dirumuskan secara terpadu dan berkelanjutan berdasarkan data riil dan terkini.
Dengan pendekatan digital yang inovatif, aplikasi eHDW 2.0 menjadi alat penting dalam upaya mewujudkan generasi Indonesia yang bebas dari stunting.***
Search keywords: eHDW Kemendesa,aplikasi eHDW,konvergensi stunting,penurunan stunting,Kementerian Desa PDTT,stunting di desa,aplikasi eHDW 2.0,Kader Pembangunan Manusia (KPM),pencegahan stunting,RPJMN 2020-2024,Perpres 72 tahun 2021,penanganan stunting,aplikasi berbasis Android,platform web eHDW,monitoring dan evaluasi stunting,program konvergensi stunting,Bank Dunia,advokasi pencegahan stunting,1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),input data stunting,