IHSG Runtuh 7,71%, Saham Blue Chip Anjlok, Analisis Dampak dan Prospek Pemulihan
![]() |
Konfers Perwakilan Pemerintah (Selasa, 8/4) |
IHSG Runtuh 7,71%, Saham Blue Chip Terjun Bebas: Apa Penyebab dan Bagaimana Prospek ke Depan?
MANGENJANG.COM, Jakarta – Pasar saham Indonesia diguncang koreksi tajam pada perdagangan Selasa (8/4/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot 7,71% ke level 6.008,47, setelah sempat menyentuh titik terendah 5.882,60 di sesi pertama. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan melemahnya mayoritas saham blue chip dan seluruh sektor pasar yang tercatat memerah.Fakta Kunci Keruntuhan IHSG
- Penurunan Luas: 672 saham terkoreksi, hanya 23 saham yang menguat.
- Sektor Terparah: Basic industry (-11,01%), teknologi (-10,19%), dan energi (-8,08%).
- Transaksi Signifikan: Volume perdagangan mencapai 14,3 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 12,6 triliun.
- Rupiah Melemah: Kurs USD/IDR menyentuh Rp 16.844.
Akar Masalah: Sentimen Global dan Ketidakpastian Kebijakan
Menurut Hendra Wardhana, Pengamat Pasar Modal dari Stocknow.id, penurunan IHSG dipicu oleh kebijakan tarif impor AS yang dinaikkan hingga 32% untuk beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia. Meski ekspor Indonesia ke AS hanya berkontribusi 9,9%, pasar khawatir akan eskalasi perang dagang dan gangguan rantai pasok global.Faktor tambahan yang memperburuk situasi:
- Absennya sinyal stabilisasi dari otoritas Indonesia sebelum pasar dibuka.
- Profit-taking pasca-libur panjang setelah IHSG sebelumnya menguat.
- Melemahnya bursa Asia Pasifik di awal pekan.
Dampak ke Saham Blue Chip dan Sektor Kunci
1. Perbankan:
- BBCA turun ke Rp 7.875 (-7,35%), dengan transaksi Rp 3 triliun.
- BBRI dan BMRI masing-masing ke Rp 3.730 (-7,9%) dan Rp 4.770 (-8,27%).
2. Top Losers:
- MTFN (-16,67%), AREA (-14,98%), dan RAJA (-14,97%).
3. Sektor Tertekan:
- Teknologi (-10,19%) dan Properti (-6,31%) menunjukkan kerentanan terhadap risiko likuiditas.
Prospek Pemulihan: Apakah IHSG Akan Bangkit?
Analis memprediksi volatilitas akan berlanjut dalam 1-2 pekan ke depan, tetapi peluang rebound terbuka jika:- Pemerintah merespons cepat dengan kebijakan stabilisasi pasar.
- Investor asing kembali masuk setelah harga saham dinilai murah (oversold).
- Sektor finansial dan infrastruktur mendapat dukungan kebijakan.
- Hindari panic selling: Koreksi bisa jadi kesempatan averaging down untuk saham fundamental kuat.
- Pantau saham defensif seperti consumer goods dan kesehatan.
- Waspadai risiko global, termasuk pergerakan suku bunga AS dan harga komoditas.
Kebijakan BEI: Trading Halt dan Auto Rejection
Untuk melindungi investor, BEI memperketat aturan:- Trading halt 30 menit jika IHSG turun >8%.
- Auto rejection bawah (ARB) maksimal 15% untuk batasi volatilitas ekstrem.